Tuesday, February 26, 2013

Masak masak didapur Hostel



Fasilitas dapur tiap hostel tidak sama, tapi rata rata menyediakan kompor  dan peralatan masak cukup komplit. Kadang ada juga microwave, coffee maker, water boiler, kulkas besar untuk tamu2 yang mau pakai untuk menyimpan bahan2 makanan, sayur , buah, susu , semua dinamai.
Semua peralatan boleh dipakai, asal sesudahnya dicuci dan dikembalikan ketempat asalnya. Perlengkapan lain seperti sabun cuci piring, tapas, sikat , sarung tangan karet dan lap lap juga selalu ada.


Kalau ada yang menyediakan dish washer, kita hanya perlu membersihkan piring panci sendok  dari sisa sisa makanan, lalu susun di mesin, kalau  sudah penuh, siapa saja yang terakhir harus menyalakan mesinnya. Pihak pengurus hostel menuliskan aturan aturannya di tempat tempat yang mudah terlihat. Selebihnya tamu tamu yang melakukan dengan kesadaran tinggi.

Makin besar kapasitas hostel, dapur yang disediakan juga makin besar. Hostel Queenstown New Zealand menyediakan 4 set kompor @ 4 tungku, 2 sink cuci piring @ 2 lubang besar besar dan ruang makan yang mampu menampung 100 orang sekaligus.
Jadi terbayang waktu jam makan malam, ramainya luar biasa. Ada yang masak spaghetti, casserole, cream soup, saya masak mie instan bawaan dari Indo ,rebus kentang dan telur yang saya beli dipertanian waktu bus berhenti disalah satu desa diperjalanan dari Christchurch ke Queenstown. Saya heran kenapa bumbu mi instan kalau dimasak dinegara dingin jadi tawar ya? Sejak itu saya selalu bawa garam halus kalau traveling, kadang dapur hostel tidak menyediakan garam.

Sekali waktu saya pernah buat salad pakai bumbu gado gado instan bawa dari Jakarta. Cuma daun slada , tomat segar dan telur + kentang rebus. Orang Spain yang duduk dekat saya penasaran , pengen tau rasanya…jadi lah tukar2 icip makanan. Lalu ada turis Amrik yang pernah ke Indo, nimbrung juga minta bagian…dia pernah makan gado gado di Jakarta. Perkenalan spontan sering terjadi diseputar ruang makan hostel. Itu senangnya..bisa tukar2 pengalaman, bisa share obyek2 tontonan disekitar  situ, bisa janjian bareng pergi kesuatu tempat besoknya…pokoknya seru..

Ada juga hostel yang dapurnya luar biasa komersil, sepertinya di Innsbruck, Austria.. lupa lupa ingat. Aliran listrik ke kompor diputus dengan tombol yang baru bisa aktif kalau kita memasukkan sejumlah koin yang tertera di coin box otomatis didekatnya. Itupun pakai timer, hanya 3 menit rasanya. Pas saya kedapur, ada turis lain yang sedang ngomel2 karena dia sudah memasukka coin 4x sementara pastanya belum matang..Langsung saya batalkan menu masak pasta, ganti mi instan. Biar hemat, saya masak air di water boiler (yang ini aliran listriknya tidak diputus), lalu saya tuang air mendidih dari boiler ke panci paling tipis yang sudah saya guyur di kran air panas. Baru saya masak diatas kompor.

No comments:

Post a Comment