Ritual
cuci baju dalam rangkaian perjalanan panjang harus diatur dari awal supaya
stock pakaian bersih tetap terjaga.
Biasanya
saya menjadwalkan cuci baju setiap 3-5 hari sekali, dilakukan diperhentian yang
agak santai,dalam artian hari itu tidak melakukan kegiatan “padat dan berat”
misalnya overland atau mendaki gunung.
Laundry
di hotel biasa sistim tarip per potong sesuai kategorinya masing2, dan itu
jarang saya lakukan karena mahal.
Pernah
karena terpaksa, pada waktu menginap di hotel dikota Amman Jordan, saya dan
teman seperjalanan memakai jasa laundry hotel. Tanpa sengaja kami kelupaan
menanyakan baju yg tidak kembali keesokan harinya. Sampai pada malam kami
melakukan packing utk berangkat esok paginya, baru teringat baju yg masih ada
ditempat laundry. Jadi malam2 saya turun ke front office untuk mengambilnya.
Salahnya
waktu itu petugas tidak memberi tanda terima,maklum hotel kecil dan bukan musim
liburan sehingga tidak banyak turis yg menginap.Lagipula tamu bermuka Asia cuma
kami,selebihnya muka bule atau timur tengah..begitu alasannya.Ternyata nama
kami tidak diketemukan ditumpukan baju2 yg sudah selesai di laundry . Lalu petugas
itu bilang kalau ketemu ditempat laundrypun harus menunggu besok sampai mereka
mengantar ke hotel, karena mereka memakai jasa laundry luar!! Astaga..padahal
besok pagi2 sekali kami harus check out. Ditempat laundry pun tidak diketemukan..aduuuh!!
Jadi dimana gerangan baju2 kami?? Lalu saya ingat orang yg bertugas di front
office waktu menyerahkan pakaian kotor, kebetulan bukan yg bertugas saat itu.
Ditelfonlah si petugas yg saya maksud itu…ternyata dia lupa setor ke tukang
laundry…bungkusan baju kami masih ada dibawah meja reception..utuh seperti
semula,masih kotor..halaaah!!
Laundry
aneh saya temui waktu menginap di hotel baru,modern,keren, bagus, bersih,
lokasi strategis ditengah kota dan murah yg saya dapat melalui internet. Dikota
Chengdu China.
Selepas
overland seminggu di Tibet , dimana tidak memungkinkan cuci baju karena tiap
malam selalu pindah2 kota, pakaian kotor setumpuk menunggu dicuci. Di hotel ini
tarip laundry nya murah..takarannya sekantong plastic besar boleh diisi
sepenuhnya..jadilah saya bersama Mary yg Canada mengisi satu kantong dengan
pakaian2 kotor kami. Mary teman baru yg saya kenal diperjalanan overland ,saya
ajak menginap bareng, karena dia belum punya hotel di Chengdu.
Malam
sepulang kami dari jalan2 sepanjang hari, kantong plastic pakaian sudah ada di
kamar
Tidak
pernah terbayang bahwa pakaian kembali dalam keadaan basah!! Entah karena
komunikasinya salah, atau pengertian taripnya salah,entah hotelnya masih baru
sehingga mesin pengering belum tersedia..pokoknya malas klarifikasi …susah
ngomongnya. Yang jelas Mary dan saya pasrah , sambil berebutan gantungan baju
yg tersedia di cabinet. Itupun masih kurang, disampir dimana mana..di kaca
shower, gantungan handuk, handle pintu, bahkan saya mengeluarkan stock tali
raffia untuk jemur2…mana kondisi Chengdu sangat lembab, sehingga pakaian lama
keringnya.
Urusan
cuci baju kalau menginap di motel atau hostel ada seninya sendiri. Penginapan
jenis ini dikota besar ataupun kecil rata2 menyediakan fasilitas mesin cuci dan
pengering yang bisa kita gunakan , memakai coin untuk pengoperasiannya.
Pengalaman
mengajarkan saya untuk bertanya sedetail detailnya pada waktu check in, supaya
cuci mencuci lancar. Mesin ada berapa, supaya tahu apakah saya bisa leluasa
menggunakan mesin (tidak berebut dengan tamu lain). Kalau mesinnya satu, apakah
ada batasan jam cuci, karena biasanya ruang cuci ada dalam gedung yg sama
dengan ruangan2 tidur,sehingga kadang ada larangan menjalankan mesin pada malam
hari. Menggunakan coin biasa,pecahan berapa atau harus beli coin khusus di
reception,supaya tidak bolak balik ke reception untuk tukar coin, mengingat
jarak ruang cuci dan reception kadang jauh,adakalanya beda gedung kalau di
motel, atau terletak dilantai yg berbeda sehingga harus naik turun
tangga…hostel jarang yang ada lift nya.
Pertama
kali saya menggunakan mesin cuci ala self service, cukup norak juga..berhubung
bentuk mesin cucinya model industri, besar2 dan bertumpuk tumpuk..beda dengan
yang dirumah rumah. Tidak ada seorangpun yang bisa ditanya.
Secara
dirumah aja saya tidak pernah menjalankan mesin cuci, jadi main kira2 saja
pakaian dan sabun saya masukkan ke tabung, pengatur air panas dan lain2 sudah
saya stel..coin saya masukkan ke slotnya…lampu dekat slot coin menyala.
Tidak
ada bunyi apa2..woow silent betul..lalu saya tinggal nonton TV di ruang gymn
disebelahnya. Kira2 15 menit saya periksa apakah cucian saya sudah
selesai..lho..timernya kok masih ga berubah.. Kebetulan mesinnya bukan model
yang ada kaca didepan, jadi saya buka tutup tabungnya,..masih posisi kering
dengan taburan sabun bubuk utuh diatas pakaian2..yah berarti airnya saja belum
masuk. Penasaran saya cari cari dibelakang mesin, mungkin ada stop kran
pengaman disana. Tidak ada kelainan apa apa, steker listrik juga ada pada
tempatnya. Jadi apa yang salah??
Ternyata
secara tidak sengaja saya melihat ada tombol disamping slot coin, tring..bunyi
coin jatuh kedalam mesin..lalu nguuuuung….mesin nyala….ooooo gitu.
Pernah
saya sambil nunggu cucian, malam2 duduk diatap hostel tepat pada hari
kemerdekaan Mexico. Kebetulan hostelnya menghadap ke plaza Independence yang
luas, dikelilingi bangunan2 kuno dimana façade nya dihiasi lampu2 merah putih
hijau sesuai warna bendera Mexico….meriah sekali, ditambah kembang api yg
bertaburan sepanjang malam. Ditengah plaza ada banyak kelompok2 Indian yg
menari berputar membentuk lingkaran besar,mengelilingi sang pemimpin ..diiringi
nyanyian magis dan bunyi crik crik crik dari logam yg diikatkan dipergelangan
kaki, bunyinya sesuai irama hentakan kaki penari2nya. Turis juga boleh ikut
menari . Tidak ketinggalan asap dupa yang di tiup tiup oleh sang pemimpin
ditengah lingkaran…
Saya
pernah ketemu tulisan di ruang cuci hostel di Christchurch New Zealand : “don’t
put shoes on dryer blablabla…”…ahhaaa…rupanya pernah kejadian ada yang ketahuan
nyuci sepatu pakai mesin cuci.. sampai mesinnya rusak.
Oya…jangan
pernah usaha cari setrikaan di fasilitas cuci hostel, baju2 turis kelas hostel
ga pernah butuh diseterika. Kalau pakaian baru keluar dari pengering, waktu
hangat2 biasanya langsung saya licinkan dengan tangan, dan hasilnya lumayan ga
kusut2 amat kok.
Masih
soal cuci baju, di Rio de Janeiro banyak juga laundry kiloan. Kalau lihat
tulisan ‘LAVA’ , artinya terima cuci kiloan. Mereka yang mengerjakan, di kios
itu juga pengerjaannya. Mesin cucinya banyak dan bertumpuk tumpuk. Pagi2 drop,
malam sepulang jalan jalan mampir ambil.
Taripnya
juga tidak terlalu mahal.
No comments:
Post a Comment