Tarip hostel
untuk “private room” bisa berarti single bed atau berisi 2 single bed yang bisa
kita bayar 1 saja, tapi nanti bisa diisi orang lain, kadang ada private
bathroom, kadang tanpa. Saya biasa memilih private sekamar sendiri ,resikonya
harus bayar harga 2 bed bila mereka tidak punya pilihan single bed. Kamar mandi
diluar tidak terlalu masalah buat saya.
Hanya
bila tidak ada pilihan lain, baru saya sewa tempat tidur sekamar rame2 ,
istilahnya “dorm”
Untung2an,
di HI Rio de Janeiro Brasil, saya sekamar hanya berdua dengan Yohana, cewe asal
Argentina, padahal tempat tidurnya ada 4. Bahkan di El Calafate, Argentina
paling selatan saya cuma sendirian dalam kamar berisi 6 tempat tidur, tetap
bayar hanya untuk 1 saja.
Di
Queenstown, New Zealand saya terpaksa menghuni kamar berisi 4 tempat tidur
susun full capasitas artinya 8 orang. Sebetulnya itu terjadi karena kepepet,
booking online utk 1 bed, dengan harapan nanti on the spot saya akan upgrade ke
private room..ternyata penuh dan tidak memungkinkan. Malam ke dua saya tidur
diranjang atas, saya dapat “tendangan” dari cewe yang tidur diranjang bawah,
katanya dengkuran saya keras..saya bilang aja ‘saya mampu bayar kamar
private..tapi mereka ga punya yg kosong..resiko lah !!!’ lalu saya tidur lagi,
toh besok saya juga sudah pindah kota.. Lagipula mana bisa sih kita
mengendalikan dengkur??? Beruntung saya tidak bermasalah dalam urusan
tidur..mau pakai atau tanpa lampu bisa, berisik juga tidak mudah terganggu.
Tidur 2-3 jam saja juga bisa .Ingin tidak tidurpun bisa…
Dorm
kadang tidak dilengkapi dengan lemari tempat penyimpan barang2, mungkin
dianggap backpacker tidak bawa barang2 berharga. Itu yang sedikit
menghawatirkan, makanya saya selalu menyimpan barang2 dalam duffel dan
menguncinya waktu tidur, atau waktu mandi. Penghuni2 lain rata2 cuek. Kadang
meninggalkan notebook ditempat tidur seharian..kalau di Indo mungkin sudah
dicuri orang.
Siapa
yang tidak kuatir, penghuninya bisa tiap malam beda orang.
Satu
lagi yang dijadikan rebutan di kamar kalau malam….stop kontak!! Tiap orang
pasti butuh minimal 2 , satu untuk charge hape satu untuk batere kamera. Kadang
satu lagi untuk notebook. Untung saya selalu bawa extended stop kontak dengan 4
lubang.
Hostel
tidak ada housekeeper. Tidak ada penggantian seprei dan sarung bantal . Kamar
dan toilet tidak dirapihkan atau dibersihkan selama kita tinggal disana. Tidak
ada jatah handuk atau sabun. Toilet paper kalau habis harus minta, kadang harus
beli di front office. Beberapa hostel mengharuskan kita membawa seperai ,
sarung bantal dan selimut ke front office sewaktu check out.
No comments:
Post a Comment