Apply visa untuk
negara yang tidak punya kedutaan / perwakilan di Indo cukup merepotkan.
Pada waktu saya ingin
ke Guatemala, sibuklah cari info tentang visa masuk negara itu. Kebetulan
beberapa saat sebelumnya anak dari seorang teman baru pulang dari Guatemala,
dan saya dapat informasi visanya dapat di atase New York. Wah , masa saya harus
ke New York untuk minta visa Guatemala??
Dari official website
Guatemala, info nya visa untuk region Asia hanya ada di Tokyo
Jepang..buseeet!!!
Lalu saya cari akal,
mungkin bisa minta visa dari Negara tetangga dekat dekatnya . Negara yang saya
singgahi sebelum rencana masuk ke
Guatemala adalah Ecuador, jadi saya cari info ke atase Guatemala yang
berdomisili di Quito ibukota Ecuador.
Cari cari di website
dapatlah nomor telepon kedutaannya. Saya mau tahu pasti apakah mungkin minta
visa di Quito. Saya telpon ke Quito, yang terima tidak bisa berbahasa Inggris,
lalu saya sebut sebut visa, rupanya dia mengerti , diberi nomor telepon
lainnya…nyebutnyapun bahasa sepanyol..hedeeew….saya catat pelan pelan sambil
mengeja…untung saya mengerti bahasa sepanyol sedikit sedikit, sebatas bahasa
turis yang penting2 , angka angka dan hari hari.
Telpon lagi ke nomor
itu yang terima berbahasa Inggris, syukurlah.. lalu saya sampaikan maksud selengkap
lengkapnya. Sipenerima tidak bisa langsung memastikan, dia bilang harus tanya
ke departemen luar negeri dulu, karena status pemegang paspor Indonesia tidak
ada di databasenya, saya diminta telpon setengah jam lagi.
Telpon sekali lagi
tiga puluh menit berikutnya, langsung dia menanyakan apakah saya punya visa
Amerika, dan saya jawab punya. OK bisa, datang saja kealamat blablabla…persis
seperti yang saya dapatkan dari website. Saya juga memastikan sehari bisa
selesai, serta data apa saja yang perlu dibawa pada saat apply. Hanya
diperlukan paspor, pasfoto dan copy credit card , biayanya USD30. Semua saya
persiapkan dari Indonesia.
Begitu tiba di Quito,
saya langsung menuju ke atase Guatemala,
letaknya digedung perkantoran tua ditengah kota. Di pintu masuk gedung, saya
ditanya tanya mau kemana dan setelah saya bilang mau ke kedutaan Guatemala,
petugasnya konfirmasi ke sana, lalu dia juga yang menggiring saya ke lantai 3
pakai lift tua yang pintu masuknya besi model harmonica, digeser manual.
Sampai di lantai 3
dia menunjuk ke pintu kayu yang sama tuanya, setelah saya menekan bel
terbukalah jendela kecil di pintu untuk melihat tamu, baru pintu kayunya
dibuka.
Ruangannya kecil,
carpetnya sudah tua dan gundul disana sini, suasananya juga suram dan warna
panel2 dindingnya kayu warna gelap. Persis suasana kantor2 pemerintahan di
Jakarta era tahun delapan puluhan.
Setelah saya
menyerahkan formulir yang harus diisi, berikut berkas2 yang diminta, satu jam
berikutnya baru saya dipanggil masuk ruangan yang ditunjuk.
Disana duduk seorang
wanita yang ternyata dialah duta besarnya, cantik setengah tua,ramah dan
berbahasa inggris fasih. Dengan dialah saya berkomunikasi lewat telepon sekian
bulan sebelumnya. Beliau ingat betul telfon dari saya, berhubung baru
sekali itu ada kejadian pemegang paspor
Indonesia mau minta visa ke Guatemala di Quito. Jadilah interview seperti
ngobrol ngobrol. Dia tanya alasan saya ke Gutemala, sudah lengkapkah tiket dan
akomodasi selama di Guatemala, dan mau kemana saja di Guatemala. Saya bisa menjelaskan
semuanya, dan saya perlihatkan confirmasi tiket pesawat pp, hotel yg sudah siap
semua. Akhirnya saya dipersilakan bayar biaya visa di kasir dan suruh kembali
besok untuk mengambil paspor dan visanya. Muchas gracias Senora ambassador….
Proses yang sama saya
jalani pada waktu mengajukan visa masuk Bolivia, apply dari perwakilan di Lima
(Peru). Cuma lebih sederhana, tanpa wawancara, tanpa biaya dan pagi masuk
permohonan, sore sudah bisa diambil.
Thanks for the info Fe...
ReplyDeleteHalo Fe, makasih banyak udah bagi2 pengalaman apply visa Bolivia di Lima. Kebetulan saya berencana mau apply visa Bolivia di Lima, udah coba menghubungi kedutaan melalui email tapi keliatannya alamat emailnya tidak berfungsi (karena selalu ada pesan eror). Mau tanya persyaratannya apa saja ya? Apakah diperlukan juga certificate yellow fever vaccination?
ReplyDeleteHai Reyhan, officially sy sdh pindah ke fesworld.wordpress.com disana lbh updated, alamat dan notel kedutaan Bolivia ada semua. Syaratnya: pp, pasfoto, r/t tiket, booking hotel, fc Credit Card. free of charge. Yellow fever cert ga perlu. Kapan berangkat? ...Selamat berlibur..
ReplyDeleteHalo Fe, makasih buat balasannya. Rencananya senin depan berangkat trus ke la paz nya tgl 9.. Kalau aku baca di internet ada beberapa orang (WNI) yang ditolak permohonannya pas apply di Lima, jadi agak takut juga haha. Kalau formulir permohonan / janji wawancara nya gimana ya fe?
ReplyDeleteHi Reyhan, saya sdh konfirm dulu dari Indo utk minta visa sehari jadi (by phone). Jadi waktu di Lima, pagi2 langsung ke konsulatnya, minta dan isi form disana dengan lampiran2 lengkap yg sudah disiapkan, masukkan form dan sorenya sudah bisa diambil lagi, ga pake wawancara tuh. Aduh kasihan banget kalau ditolak, tp ticket bisa kembali uang kalau ga dapat visa. Semoga berhasil....don't miss Uyuni..seru.
ReplyDelete