Monday, February 25, 2013

Apply visa Guatemala, Bolivia..

Apply visa untuk negara yang tidak punya kedutaan / perwakilan di Indo cukup merepotkan.
Pada waktu saya ingin ke Guatemala, sibuklah cari info tentang visa masuk negara itu. Kebetulan beberapa saat sebelumnya anak dari seorang teman baru pulang dari Guatemala, dan saya dapat informasi visanya dapat di atase New York. Wah , masa saya harus ke New York untuk minta visa Guatemala??
Dari official website Guatemala, info nya visa untuk region Asia hanya ada di Tokyo Jepang..buseeet!!!
Lalu saya cari akal, mungkin bisa minta visa dari Negara tetangga dekat dekatnya . Negara yang saya singgahi sebelum rencana masuk ke  Guatemala adalah Ecuador, jadi saya cari info ke atase Guatemala yang berdomisili di Quito ibukota Ecuador.
Cari cari di website dapatlah nomor telepon kedutaannya. Saya mau tahu pasti apakah mungkin minta visa di Quito. Saya telpon ke Quito, yang terima tidak bisa berbahasa Inggris, lalu saya sebut sebut visa, rupanya dia mengerti , diberi nomor telepon lainnya…nyebutnyapun bahasa sepanyol..hedeeew….saya catat pelan pelan sambil mengeja…untung saya mengerti bahasa sepanyol sedikit sedikit, sebatas bahasa turis yang penting2 , angka angka dan hari hari.
Telpon lagi ke nomor itu yang terima berbahasa Inggris, syukurlah.. lalu saya sampaikan maksud selengkap lengkapnya. Sipenerima tidak bisa langsung memastikan, dia bilang harus tanya ke departemen luar negeri dulu, karena status pemegang paspor Indonesia tidak ada di databasenya, saya diminta telpon setengah jam lagi.
Telpon sekali lagi tiga puluh menit berikutnya, langsung dia menanyakan apakah saya punya visa Amerika, dan saya jawab punya. OK bisa, datang saja kealamat blablabla…persis seperti yang saya dapatkan dari website. Saya juga memastikan sehari bisa selesai, serta data apa saja yang perlu dibawa pada saat apply. Hanya diperlukan paspor, pasfoto dan copy credit card , biayanya USD30. Semua saya persiapkan dari Indonesia.
Begitu tiba di Quito, saya  langsung menuju ke atase Guatemala, letaknya digedung perkantoran tua ditengah kota. Di pintu masuk gedung, saya ditanya tanya mau kemana dan setelah saya bilang mau ke kedutaan Guatemala, petugasnya konfirmasi ke sana, lalu dia juga yang menggiring saya ke lantai 3 pakai lift tua yang pintu masuknya besi model harmonica, digeser manual.
Sampai di lantai 3 dia menunjuk ke pintu kayu yang sama tuanya, setelah saya menekan bel terbukalah jendela kecil di pintu untuk melihat tamu, baru pintu kayunya dibuka.
Ruangannya kecil, carpetnya sudah tua dan gundul disana sini, suasananya juga suram dan warna panel2 dindingnya kayu warna gelap. Persis suasana kantor2 pemerintahan di Jakarta era tahun delapan puluhan.
Setelah saya menyerahkan formulir yang harus diisi, berikut berkas2 yang diminta, satu jam berikutnya baru saya dipanggil masuk ruangan yang ditunjuk.
Disana duduk seorang wanita yang ternyata dialah duta besarnya, cantik setengah tua,ramah dan berbahasa inggris fasih. Dengan dialah saya berkomunikasi lewat telepon sekian bulan sebelumnya. Beliau ingat betul telfon dari saya, berhubung baru sekali  itu ada kejadian pemegang paspor Indonesia mau minta visa ke Guatemala di Quito. Jadilah interview seperti ngobrol ngobrol. Dia tanya alasan saya ke Gutemala, sudah lengkapkah tiket dan akomodasi selama di Guatemala, dan mau kemana saja di Guatemala. Saya bisa menjelaskan semuanya, dan saya perlihatkan confirmasi tiket pesawat pp, hotel yg sudah siap semua. Akhirnya saya dipersilakan bayar biaya visa di kasir dan suruh kembali besok untuk mengambil paspor dan visanya. Muchas gracias Senora ambassador….



Proses yang sama saya jalani pada waktu mengajukan visa masuk Bolivia, apply dari perwakilan di Lima (Peru). Cuma lebih sederhana, tanpa wawancara, tanpa biaya dan pagi masuk permohonan, sore sudah bisa diambil.


5 comments:

  1. Halo Fe, makasih banyak udah bagi2 pengalaman apply visa Bolivia di Lima. Kebetulan saya berencana mau apply visa Bolivia di Lima, udah coba menghubungi kedutaan melalui email tapi keliatannya alamat emailnya tidak berfungsi (karena selalu ada pesan eror). Mau tanya persyaratannya apa saja ya? Apakah diperlukan juga certificate yellow fever vaccination?

    ReplyDelete
  2. Hai Reyhan, officially sy sdh pindah ke fesworld.wordpress.com disana lbh updated, alamat dan notel kedutaan Bolivia ada semua. Syaratnya: pp, pasfoto, r/t tiket, booking hotel, fc Credit Card. free of charge. Yellow fever cert ga perlu. Kapan berangkat? ...Selamat berlibur..

    ReplyDelete
  3. Halo Fe, makasih buat balasannya. Rencananya senin depan berangkat trus ke la paz nya tgl 9.. Kalau aku baca di internet ada beberapa orang (WNI) yang ditolak permohonannya pas apply di Lima, jadi agak takut juga haha. Kalau formulir permohonan / janji wawancara nya gimana ya fe?

    ReplyDelete
  4. Hi Reyhan, saya sdh konfirm dulu dari Indo utk minta visa sehari jadi (by phone). Jadi waktu di Lima, pagi2 langsung ke konsulatnya, minta dan isi form disana dengan lampiran2 lengkap yg sudah disiapkan, masukkan form dan sorenya sudah bisa diambil lagi, ga pake wawancara tuh. Aduh kasihan banget kalau ditolak, tp ticket bisa kembali uang kalau ga dapat visa. Semoga berhasil....don't miss Uyuni..seru.

    ReplyDelete