Wednesday, November 10, 2010

Float Village di Siem Reap

Saya begitu ingin tahu kehidupan ‘mengapung’ dari sekelompok orang yang berdiam di atas danau Tonle Sap Lake, danau yang terletak di jantung wilayah Cambodia, dimana sungai2 di 9 propinsi yang terletak disekelilingnya bermuara ke danau ini,termasuk cabang sungai Mekong yang melintasi Pnom Penh yaitu Tonle River mengalir juga ke Tonle Sap Lake.

Danau ini merupakan danau air tawar terbesar di Asia Tenggara, selain itu juga merupakan danau yang memiliki peran penting dalam kehidupan didaerah Cambodia, karena Tonle Sap Lake adalah reservoir besar untuk keseimbangan ekologi yang tercipta secara alami secara luar biasa.

System yang terbentuk alam adalah aliran yang mempunyai 2 arah dari dan ke Tonle Sap Lake, dimana pada musim kering, permukaan air turun dan aliran air terarah menyebar kesungai sungai kecil disekitarnya, sedangkan pada musim hujan terjadi sebaliknya , dan permukaan air danau bisa naik sampai 9 meter!!!

Pertukaran arah aliran itu membuat danau menjadi kaya dengan sedimen, sehingga biota air disana juga hidup dengan baiknya. Hasil utama terbesarnya adalah ikan air tawar yang berlimpah limpah dan merata kesegala pelosok negeri. Di muara sungai2 kecil yang tersebar kesegala penjuru, habitatnya cocok untuk pembiakan buaya, sehingga banyak terdapat peternakan hewan ini.

Demikian besarnya danau ini sehingga bila kita berdiri di tepi danau seolah olah menghadapi laut , karena batas daratan diseberang tidak tampak.

Float Village yang saya kunjungi adalah disekitar muara Siem Reap river, bernama desa Chong Khneas, kira kira 15 menit perjalanan naik boat dari Pumi Chhma boat quay.

Air danau berwarna kuning kecoklatan, sehingga buaya liar yang mengapung kadang tersamar seperti batang pohon.

Mereka yang tinggal di floating village ini kebanyakan orang2 pelarian Vietnam, yang tidak punya lahan darat untuk berdiam, sehingga mereka tinggal di boat2 diatas air danau. Itulah ‘rumah’ mereka,lengkap dengan pot2 bunga di dek serta perlengkapan hidup didalam boat, termasuk tempat tidur, sofa dan kompor.

Bagaimana dengan fasilitas2 lainnya? Ternyata ada juga sekolah terapung, basket hall terapung, klinik dan gereja terapung. Bahkan resto terapung ( ini hanya dikunjungi turis2).



Kebanyakan sarana2 umum tersebut donasi dari pemerintah Korea.


Kegiatan ekonomi juga ada, jualan sayur dan kelontong ada di ‘warung terapung’ atau dijajakan oleh perahu2 warung keliling.



No comments:

Post a Comment